Makalah Keutamaan Orang yang Mengajarkan Ilmu

KEUTAMAAN ORANG YANG MENGAJARKAN ILMU

MAKALAH 

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadis Tarbawiyang diampuoleh Bapak Akh, Syaiful Rijal, S,Th.I., M.Pd.I



E:\foto\IMG-20180508-WA0014.jpg


   








DisusunOleh:

Kelompok 3

  1. Sapu’ie            (18381031157)

  2. Indra Yulianti         (18381032070)

  3. Safani Intan Rosania    (18381032152)

  4. Sitti Hajar Kustanbila    (18381032168)




PROGRAM STUDITADRIS BAHASA INGGRIS

JURUSANTARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2019

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga dapat terselesaikannya makalah kami yang berjudul “Keutamaan Orang yang Berilmu”. Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi Muhmmad SAW yang telah membimbing kita semua menuju jalan yang baik. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Akh. Syaiful Rijal, S,Th.I., M.Pd.I selaku dosen pengajar kami, yang banyak memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada penulis.

Terlepas dari semua itu, kami selaku penulis sangat menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.








Pamekasan, 19  September 2019




Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I    PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang..................................................................................1

  2. Rumusan Masalah.............................................................................1

  3. Tujuan Pembahasan..........................................................................2

BAB II    PEMBAHASAN

  1. Identifikasi orang yang mengajarkan ilmu..................................................................................................2

  2. Analisi makna hadist........................................................................3

  3. Analisis perawi hadist................................................................................................3

  4. Bentuk-bentuk mengajarkan ilmu...................................................................................................6

  5. Keutamaan orang yang mengajarkan ilmu.......................................7

BAB III   PENUTUP

  1. Kesimpulan......................................................................................8

  2. Saran................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................9

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses pengkajian dan dapat diterima oleh rasio. Keilmuan bermanfaat bukan bagi diri sendiri akan tetapi juga terhadap orang lain dan masyarakat luas. Ilmu pengetahuan sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, daripada selainnya.

Orang yang sibuk dengan keilmuannya seperti mengajar,menulis atau menyebarkan ilmu dengan berbagai media pahalanya lebih besar daripada pahala ibadah sunnah saja. Kemuliaan akan didapatkan bagi pemiliknya dan keutamaan akan diperoleh oleh orang yang memburunya.

Al-qur’an dan hadist sebagai pedoman umat islam tentang ilmu pengetahuan serta pentingnya memperoleh ilmu baik dengan membaca, menganalisa maupun menuliskanny. Setiap proses dalam mendapatkan pandangan islam, karenanya beberapa ayat dalam al-qur’an menjelaskan tentang pentingnya hal ini, sehingga hasil dan manfaat yang amat besar akan diperoleh manusia yang berilmu baik dalam kehidupannya didunia atau masyarakat.

  1. RUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana hadist keutamaan orang yang mengajarkan ilmu ?

  2. Bagamana makna dari hadist tersebut ?

  3. Bagaimana perawi dari hadis tersebut ?

  4. Bagaimana bentuk-bentuk mengajarkan ilmu ?

  5. Bagaiman keutamaan mengajarkan ilmu  ?

  1. TUJUAN

  1. Untuk mengetahui hadist keutamaan orang yang menjarkan ilmu

  2. Untuk mengetahui apa makna dari hadist tersebut

  3. Untuk mengenal perawai yang meriwayatkan haidt tersebut

  4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk mengajarkan ilmu

  5. Untuk mengetahui keutamaan mengajarkan ilmu

BAB II

PEMBAHASAN

  1. IDENTIFIKASI HADIST ORANG YANG MENGAJARKAN ILMU

Tugasmengajarkan ilmuadalahtugassucidantugaskewajibanbagisemua orang. Orang yang belumtahuilmutugasnyawajibmencariataubelajardariorangberilmuadalahmengajarkanilmunyakepada orang yang tahu.Singkatnya orang yang belumtahuwajibbelajardan orang yang sudahtahuwajibmengajar. Guru danmuridharusadakerjasama yang baikdalammencapaitujuanpendidikan yang telahdirumuskandenganmetode, pendekatandan model yang relavan.

Sehubungan dengan keutamaan mengajar, ditemukan hadist antara lain :

وَعَنْهُ أَيْضًا رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَ رَسُوَل الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ قَاَل : مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الأَجْرِمِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا (رَوَاهُسْلِمٌ)


  1. Analisis Makna Yang Terkandung Dalam Hadis Keutamaan Orang Yang Mengajarkan Ilmu

  1. Makna Mufrodat

Arab

Indonesia

inggris

من

Barang siapa

Whoever

دعا إِلَى هُدًى

Mengajak kepada jalan yang baik

Lead to a good path

كان له

Maka baginya

Then for him

من الأجر

Mendapatkan pahala

Get the reward

مثل أُجُورِ 

Pahala serupa

Similar reward

مَنْ تَبِعَهُ

Orang yang mengikutinya

People who follow

لَا يَنْقُصُ

Tanpa mengurangi

Witout decreasing

أُجُورِ

Pahala

Reward

هِمْ شَيْئً

Mereka sedikit pun

They are in the slightest


Artinya :Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: “Bahwasannya Rasulullah saw. Bersabda: “Barang siapa mengajak kepada jalan yang baik, maka ia mendapatkan pahala sebanyak pahala orang yang  mengikutinya (mengikuti ajakannya) tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR.  Muslim)

Meaning : From Abu Hurairah ra, he said: “That the messenger of Allah saw. Said: “Whosoever calls for a good path, he will get as much reward as those who follow him (following his vition) without reducing their reward in the least.” (HR. Muslim)

  1. Analisis Perawi Hadis Keutamaan Orang Yang Mengajarkan Ilmu

  1. Imam Muslim

Al Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi atau dikenal sebagai iamam muslim dilahirkan pada tahuan 204 hijriah dan meninggal dunia pada sore ahad bulan rajab tahun 261 hijriah dan dikuburkan di Naisaburi. Dia juga suda belajar hadis sejak kecil seperti Imam Bukhari dan pernah mendengar dari guru-guru Al Bukhari lain setelah mereka. Orang yang menerima hadis dari dia termasuk tokoh-tokoh ulama pada masanya.

Ia juga telah menyusun beberapa tulisan yang bermutu dan bermanfaat. Yang paling bermanfaat adalah kitab Shahihnya yang dikenal dengan Shahih Muslim. Ia belajar hadis sejak masih dalam usia dini, yaittu ulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, yaitu mulai tahun 218 H. Ia pergi ke Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan negara-negara lainnya.

Karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, diantaranya : 

  1. Al-Jami’ ash-Shahih atau dikenal sebagai sahih Muslim

  2. Al-Musnad Al-Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadis)

  3. Kitab al-Asma wal-Kuna

  4. Kitab al-Aqran

  5. Kitab Su’alatihi Ahmad bin Hambal

  6. Kitab al-Muhadramin

  7. Kitab Man Laisa Lahu Illa Rawin Wahidkitab Auladish-shahabah

  8. Kitab Auhamil-Muhadditsin

  1. Ahmad

Ahmad bin Hambal lahir 20 Rabiul Awal 164 H (27 November 780) wafat 12 Rabiul Awal 241 (4 Agustus 855). Adalah seseorang ahli hadis dan teologi islam. Ia lahir di Marw (saat ini bernama Mary di Turkmenistan, utara Afganistan dan utara Iran) di kota Baghdad, Irak. Kunyahnya Abu Abdillah lengkapnya : Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Mawarzi Al Baghdadi / Ahmad bin Muhammad bin Hambal  dikenal sebagai Imam Hambali.

Karya-karya Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah

  1. Kitab Al Musnad, karya yang paling menakjubkan karena kitab ini memuat lebih dari 27 hadist

  2. Kitab at-Tafsi, tetapi adz=dzahabi mengatakan “ Kitab ini telah hilang “

  3. Kitab an-Nasikh wa al-Mansukh

  4. Kitab at-Tarikh

  5. Kitab hadis Syu’bah

  6. Kitab al-Muqaddam wa al-Mu’akkhar fi al-Qur’an

  7. Kitab jawabah al-Qur’an

  8. Kitab al-Manasik al-Kabir

  9. Kitab al-Manasik as-Saghir

  1. An-Nasa’i

Imam Nasa’i dnegan nama lengkapnya Ahmad bin Syu’aid Al Khurasany, terkenal dengan nama An Nasa’i karena dinisbahkan dengan kota Nasa’i salah satu kota di Khurasan. Ia dilahirkan pada tahun 215 H demikian menurut Adz Dzahabi dan meninggal dunia pada hari senin tanggal 13 shafar 303 H di Palestia lalu dikuburkan di Baitul Maqdis.

Dia menerima hadis dari sa’id, Ishaq bin Rawahih dan ulama-ulama ahli hadis yang berada di Khurasan, Hijaz, Irak, Mesir, Syam, dan Jazirah Arab. Ia termasuk diantar ulama yang ahli dibidang ini dan karena ketinggian sanad hadistnya. Ia lebih kuat hafalannya menurut para ulama ahli hadis dari Imam Muslim dan kitab Sunnan An Nasa’i lebh sedikit hadist dhaifnya (lemah) setelah hadis Sahih Bukhari dan Sahih Musim.

  1. At-Tirmidzi

Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah At-Tirmidzi (atau dikenal dengan At-tirmidzi) adalah seorang ahli hadis ia perna belajar hadist dari Imam Bukhari. Ia menyusun kitab Sunan At-Tirmidzi dan Al-Ilal mengatkan bahwa ia sudah pernah menunjukkan kitab Sunannya kepada ulama-ulama Hijaz, Irak, dan Khurasa. Dan mereka semuanya setuju dengan isi kitab itu. Karnya yang mashyur yaitu kitab Al-Jami’ yang merupakan salah satu dari Kutubus Sittah (enam kitab hadis bidnag hadist).

Imam at-Tirmidzi banyak menulis kitab-kitab diantaranya :

  1. Jami at-Tirmidzi, dikenal dengan sebutan Sunan at-Tirmidzi

  2. Kitab Al-Ilal

  3. Kitab At-Tarikh

  4. Kitab Asy-Syama’il an-Nabawiyyah

  5. Kitab Az-Zuhd

  6. Kitab Al-Asma’ wal-Kuna

  1. Al-Baihaqi

Imam Baihaqi atau lengkapnya Abubakar Ahmad bin Husain bin Ali bin Abdullah Al-baihaqi beliau lahir di khasrujard 994,384 H dang meninggal pada Nasysabur 1066/458 H. Abubakar Ahmad bin Husain bin Ali bin Abdullah al-Baihaqi adalah seorang ahli fiqh, ushul fiqh, hadist, dan salah seseorang tokoh ulama mazhab Syafi’i.

Beberapa karya Imam Baihaqi, antara lain :

  1. Al-Sunan al-Kubra

  2. Ma’arifa al-Sunan wa al-Athar

  3. Bayan Khata Man Akhta’a Ala al-Shafi’i

  4. Al-Mabsut

  5. Al-Asma’ wa al-Sifat

  1. Bentuk-Bentuk Mengajarkan Ilmu

Adapun bentuk-bentuk dari mengajarkan ilu yang bisa digunakan ataupun diterapkan, diantaranya :

  1. Dengan lisan seperti mengajarkan, memberi nasehat dan memberi saran

  2. Dengan perbuatan atau tingkah laku yaitu dengan menjadi qudwah hasanah, memberi contoh kebaikan

  3. Dengan ksebuah karya tulis yang bisa menginspirasi oleh pembaca ataupun yang melihatnya


  1. Keutamaan Mengajarkan Ilmu

Adapun keutamaan seseorang yang mengajarkan atau membagi ilmunya kepada orang lain, Diantaranya :

  1. Ia akan mendapatkan pahala semisal orang yang ia ajarkan

  2. Orang yang mengajarkan ilmu berarti telah melakukan amar ma’ruf nahi munkar, demi baiknya tatanan masyarakat lewat saling menasehati

  3. Termasuk bentuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting. Oleh sebab itu semua harus menyadari tentang hal ini, untuk membentuk keshalehan individu dan keshalehan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan ilmu pengetahuan, derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Ilmu pengetahuan yaitu kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah tersusun secara sistematik yang memiliki sifat seperti empiris, rasional, umum dan merupakan satu kesatuan. Keutamaan orang yang berilmu lebih utama daripada orang yang ahli ibadah. Keduanya diperlukan dalam ilmu beragama. 

Menjadi orang yang berilmu, atau orang yang mencari ilmu, atau pendengar ilmu, atau pencinta ilmu adalah hakikat tujuan dari pendidikan. Memiliki ilmu yang dapat diajarkan atau menjadi pencinta ilmu, bukan tujuan lain. Maksudnya jangan jadi orang selain dari yang empat tersebut, seperti pemalas, pembenci ilmu, perusak ilmu, dan lain sebagainya. Terlebih jika pendidikan di orientasikan untuk memperoleh keyakaan duniawi. Bagi orang yang menuntut ilmu, Maka Allah akan memudahkan mereka untuk mencari dan mendapatkannya, karena menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga

  1. Saran 

Menurut ilmu setidaknya dilandaskan dengan niat. Jika niat tidak ada menurut ilmu itu akan menjadi sia-sia dan waktu yang lama saat menuntut ilmu pun akan menjadi percuma hanya lelah saja yang didapat.

Semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadi referensi bagi penulis dan pembaca. Kami sangat berharap bagi dosen dan pembaca member saran dan kritikan kepada makalah kami agar kami tahu letak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja  Rosdakarya

Khon Abdul majid, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, Jakarta: Pranamedia Group 2012

Nawawi Imam, Riyadus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani 2013

Sulhan dan Habiyallah, Hadis Tarbawi, Jakarta: Sinar Grafika Offset 2012

Umar Bukhari, Hadist Tarbawi Pendidik dalam Perspektif Hadis, Jakarta: Sinar Grafika Offset 2016

Wikipedia “Abubakar Ahmad al-Baihaqi”, diakses dari https:///id.m.wikipwdia.org/wiki/abubakar_ahmad_al-baihaqi   pada tanggal 22 september 2019


Wikipedia “Ahmad al-Khurasany”,diaksesdarihttps:///id.m.wikipwdia.org/wiki/ahmad_al-khurasanypadatanggal 22 september 2019

Wikipedia “Imam Ahmad”, diakses dari https:///id.m.wikipwdia.org/wiki/imam_ahmad pada tanggal 22 september 2019

Wikipedia, “Imam Muslim”diaksesdarihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/imam_muslimpadatanggal 22 september 2019

Wikipedia “Muhammad bin Isa at-Tirmidzi”, diakses dari https:///id.m.wikipwdia.org/wiki/muhammad_bin_isa_at-tirmidzi   pada tanggal 22 september 2019




    LAMPIRAN   










Comments

Popular posts from this blog

Makalah Strategi bersaing dalam berwirausaha

Makalah Al-'adat Al-Muhakkamah

Makalah PANDANGAN HIDUP , TANGGUNG JAWAB , DAN HARAPAN MANUSIA