Makalah Generalisasi

Generalisasi

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat umum

Yang diampu oleh Bapak ABDUL WAHID, M. PHIL.

Oleh :

AGUS WAHYUDI                       (18381031016)

ZAINURROHIM HIDAYAT         (18381031188)

 SAFANI INTAN ROSANIA          (18381032152)


C:\Users\User\Downloads\PicsArt_04-19-09.49.48.png


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA

2019

Daftar isi


Daftar isi    i

Bab I3

Pendahuluan    1

A.    Latar Belakang    1

B.    Rumusan Masalah    1

C.    Tujuan pembahasan    1

Bab II    2

Pembahasan    2

A.    Pengertian Generalisasi    2

B.    Macam-Macam Generalisasi    3

C.    Generalisasi yang salah    3

D.    Generalisasi Empirik dan Generalisasi dengan penjelasan    4

E.    Generalisasi Ilmiah    6

BAB III    8

Penutupan    8

A.    Kesimpulan    8

B.    Saran    8

Daftar Pustaka    9











Bab I

Pendahuluan

  1. Latar Belakang

Dalam keseharian kita bermasyarakat sering kita manusia melakukan suatu analisa, kita sadari maupun tidak manusia sering melakukan itu. Mungkin saja kegiatan analisa terjadi saat mereka mengamati sesuatu hanya sekedar ingin tahu apa yang terjadi.

Manusia adalah makhluk yang berfikir, banyak ilmu pengetahuan yang mereka miliki akan tetapi terkadang mereka tidak menyadari sepenuhnya. Saat seseorang melakukan analisa dari suatu fenomena yang menjurus pada suatu kesimpulan yang bersifat umum. Di saat itulah dalam kajian ilmu logika disebut dengan generalisasi.

Generalisasi dalam ilmu logika adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.


  1. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Generalisai?

  2. Apa saja macam-macam dari Generalisasi?

  3. Bagaimana Generalisasi yang salah?

  4. Apa yang dimaksud dengan Generalisasi Empirik dan Generalisasi dengan penjelasan?

  5. Bagaimana Generalisasi Ilmiah?

  1. Tujuan pembahasan

  1. Untuk mengetahui apa pengertian Generalisasi.

  2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam dari Generalisasi.

  3. Untuk mengetahui bagaimana generalisasi yang salah.

  4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Generalisasi Empirik  dan generalisasi dan penjelasan.

  5. Untuk mengetahui bagaimana Generalisasi ilmiah.

Bab II

Pembahasan

  1. Pengertian Generalisasi

Generalisasi sebagai teknik yang mula-mula kita bicarakan adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki. Dengan begitu hukum yang disimpulkan dari fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Oleh karena itu hukum yang dihasilkan oleh penaralan ini, juga semua bentuk penalaran ini, juga semua bentuk penalaran induktif tidak pernah sampai kepada kebenaran pasti, tetapi kebenaran kemungkinan besar (probability).

Pada penaralan deduksi, kesimpulan yang kita dapatkan bila presmisnya kita yakini kebenaranya, dengan prosedur yang valid akan dihasilkan kesimpulan yang pasti. Jika kita mengakui bahwa setiap orang jepang rajin dan Hanoko adalah orang Jepang, maka kesimpulan yang dihasilkan yaitu: “Hanoko adalah rajin” adalah benar pasti. Sedangkan pada penaralan serupa :

A pedagang Pasar Johan .... Jujur

B pedagang Pasar Johan .... Jujur

C pedagang Pasar Johan .... Jujur

D pedagang Pasar Johan .... Jujur

Jadi semua pedagang Pasar Johar jujur, hanya mempunyai kebenarprobabilitas.

Contoh lain:

  • Tamara Bleszynaki adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.

  • Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.

Generalisasi: semua bintang sinetron berparas cantik.

Pernyataan “semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probalitas karena belum pernah diselidiki kebenaranya.

Comtoh kesalahannya:

  • Omas juga bintang iklas, tetapi tidak berparas cantik.


  1. Macam-Macam Generalisasi

Berdasarkan kualitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu generalisasi sempurna dan generalisasi sebagian atau generalisasi tidak sempurna.

  1. Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Misalnya setelah kita memperhatikan jumlah hari pada setiap bulan tahun Masehi kemudian disimpulkan bahwa: semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.

Generalisasi macam ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak daat diserang.

  1. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki. Misalnya setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.

Meskipun macam generalisasi ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke tingkat pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak generalisai ini jauh lebih praktis dan jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan generalisasi yang sempurna.

  1. Generalisasi yang salah

Semakin terpenuhnya syarat-syarat pengujian ata generalisasi maka semakin tinggi tingkat kepercayaan generalisasinya begitu juga sebaliknya. Ada juga kecenderungan umum untuk membuat generalisasi berdasarkan fenomena yang sedikit sehingga tidak mencukupi syarat untuk dibuat generalisasi. Kita seringkali mendengarkan ungkapan-ungkapan yang keliru seperti: “Dia adalah mahasiswa kenapa memecahkan masalah seringan itu tidak bisa, kalau begitu dia adalah orang bodoh; Dia orang islam mengapa korupsi kalau begitu orang islam memang jahat; Dia tidak suka membayar utang terbukti uangku tidak dikembalikan.”

    Seringkali orang menyimpulkan suatu keadaan cuaca dari suatu tempat hanya karena semata-mata berdasarkan apa yang dialaminya seketika seperti: Desa ini adalah daerah basah; Desa ini adalah daerah kering. Ketika kita sekali berpergian dengan salah satu bis dari perusahaan X dan dilayani tidak menyenangkan kita hanyut pada generalisasi yang salah karena kita kemudian menyatakan bahwa pelayanan perusahaan bis X dak bagus.

    Tidak jarang kita dengar perkataan ceroboh seperti: Anak tertua selalu lebih cerdas dari anak termudanya: orang yang berambut merah mempunyai tempramen tinggi. Tidak jarang di kalangan orang0orang terdidik sering tercedu pada penyataan generalisasi yang salah seperti: peredaran uang, sekali mengalami inflasi tidak akan bisa dikendalikan; seperti peradaban tumbuh melalui fase sirkuler, tumbuh, berkembang, matang, menurun dan akhirnya hancur; sejarah selalu mengulangi dirinya; pemerimtah demokrasi adalah jelek; orang kaya bisa sukses karena ia kikir, dan sebagainya.


  1. Generalisasi Empirik dan Generalisasi dengan penjelasan

Sebagaimana telah disebut bahwa generalisasi tidak dapat mencapai tingkat keterpercayaan mutlak namun kesimpulan yang dihasilakan menjadi terpercaya manakala memenuhi empat syarat yang telah kita ketahui. Apabila generalisasi ini kemudian disertai dengan penjelasan ‘mengapanya’ maka kebenaran yang dihasilakannya akan lebih kuat lagi.

Generalisasi yang tidakdisertai dengan penjelasan ‘mengapanya’ atau generalisasi berdasarkan fenomena semata-mata disebut generasasi empirik. Atau dijelaskan bahwa Generalisasi Empirik adalah generalisasi yang hanya menjelaskan fenomena saja, tanpa disertai penjelasan ‘mengapa.’

Generalisasi Empirik, hanya berdasarkan pengalaman. Contoh: semua burung gagak berbulu hitam, semua angsa berbulu putih, semua tukang las ketok memasang merek “ketok magic”, semua taksi bandara ber-AC memasang merek “Full AC”, semua ikan berwarna cerah lebih agresif dari ikan berwarna redup, semua kucing mengeong, semua nyamuk tidak bergigi (bagaiamana bisa digigit nyamuk?),  ada resiko keliru.

Generalisasi dengan Penjelasannya, selain pengalaman empirik, generalisasi diperkuat dengan penjelasan (alasan). Contoh: ketika udara panas, semua anjing menjulurkan lidah (menyejukan diri melalui penguapan). semua bahasa asal daerah tropis, mengandung banyak huruf hidup (membuka mulut lebar-lebar membantu penyejukan). semua bahasa asal daerah kutub, mengadung banyak huruf mati (sedikit membuka mulut agar tidak kedinginan). Semua kuda nil merendam di dalam air (kulit kuda nil tidak berpori sehingga tidak dapat berkeringat untuk mendinginkan tubuh), juga ada resiko keliru.

Generalisasi Darwin “Semua kucing berbulu putih dan bermata biru adalah tuli.” Pernyataan ini didasarkan atas generalisasi yang benar dan terpercaya, sehingga kita mengakui kebenaranya. Tetapi itu merupakan generalisasi yang empirik. Apabila kita dapat menjelaskan bahwa kucing dengan ciri-ciri tersebut adalah tuli, yakni dengan menghubungkan bahwa ketidaan pigmen pada bulu kucing dan warna matanya mengakibatkan organ pendengarannya tidak berfungsi maka generalisasi ini merupakan generalisasi dengan penjelasan (explained generaluzation).

Atau bisa dijelaskan bahwa generalisasi penjelasan adalah generalisasi yang menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa yang menyebabkannya dan didapatkannya suatu kesimpulan yang dapat dipercaya. Generalisasi ini mempunyai taraf hampir setingkat dengan generalisasi sempurna. Kebanyakan generalisasi pada kehidupan kita adalah generalisasi empirik, yang berjalan bertahun-tahun beradab-abad sampai akhirnya dapat diterangkan.


  1. Generalisasi Ilmiah

Generalisasi ilmiah tidak berbeda dengan generalisasi biasa, baik dalam bentuk maupun permasalahnya. Pebedaan utama terletak pada metodenya, kualitas data serta ketepatan dalam perumusannya. Generalisasi dikatakan sebagai penyimpulan karena apa yang ditemui dalam observasi sebagai penyimpulan karena apa yang ditemui dalam observasi sebagai sesuatu yang benar, maka akan benar pula sesuatu yang tidak diobservasi, pada masalah yang sejenis; atau apa yang lain bila kondisinya yang sama terjadi.

  • Tanda-tanda penting dari generalisai ilmiah adalah:

  1. Datanya dikumpulakan dengan observasi yang ermat, dilaksanakan oleh tenaga terdidik serta mengenal baaik permasalahannya. Pencatatan hasil observasi dilakukan dengan tepat, menyeluruh dan teliti; pengamatan dan hasilnya dibuka kemungkinan adanya cek oleh peneliti terdidik lainnya.

  2. Adanya penggunaan instrumen untuk menguku serta mendapatkan ketepatan serta menghindari kekeliruan sejauh mungkin.

  3. Adanya pengujian, perbandingan serta klarifikasi fakta.

  4. Pernyataan generalisasi jelas, sederhana, menyeluruh dinytakan dengan tem yang padat dan matematik.

  5. Observasi atas fakta-fakta eksperimental hasilnya dirumuskan dengan memperhatikan kondisi yang bervariasi misalnya waktu tempat dan keadaan khusus lainnya.

  6. Dipublikasikan untuk memungkinkan adanya pengujian kembali, kritik, dan pengetesan atas generalisasi yang dibuat.

Ciri tersebut di atas tidak saja berlaku bagi genralisasi ilmiah, tetapi juga bagi interpretasii ilmiah atas fakta-fakta. Biasanya kita tidak dapat melakukan pengetesan atas generalisasi ilmiah tersebut. kita hanya mengikut bagaimana penilaian para ahli yang mempunyai otoritas pada bidang permasalahnya.

BAB III

Penutupan

  1. Kesimpulan

Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

Generalisasi mempunyai 2 macam:

  1. Generalisasi sempurna.

  2. Generalisasi tidak sempuna.

Generalisasi yang salah adalah ketika membuat generalisasi berdasarkan fenomena yang sangat sedikit sehingga tidak mencakupi syarat untuk dibuat generalisasi.

Generalisasi Empirik adalah generalisasi yang hanya menjelaskan fenomena saja tanpa disertai penjelasan “mengapa.” Generalisasi penjelasan adalah genralisasi yang menjelaskan mengapa fenomena itu terjadi dan apa yang menyebabkan dan didapatkan suatu kesimpulan yang dapat dipercaya

Generalisasi ilmiah adalah suatu pernyataan umum yang menyimpulkan sejumlah premis-premis yang sama kondisinya.

  1. Saran

Demikian makalah ini yang dapat penulis dapat sampaikan. Semoga apa yang telah sampaikan bermnfaat bagi pembaca. Tentunya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan atau referensi yang kami peroleh hubungan dengan makalah ini. Oleh karena itu, apabila ada kesalahan dalam penulisan atau penyajian penulis mohon maaf. Kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan dan kelanjutan makalah ini.

Daftar Pustaka


Mundiri. Logika. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014.





Comments

Popular posts from this blog

Makalah Strategi bersaing dalam berwirausaha

Makalah Al-'adat Al-Muhakkamah

Makalah PANDANGAN HIDUP , TANGGUNG JAWAB , DAN HARAPAN MANUSIA