Format Daftar Pustaka
Daftar pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber yang menjadi
rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah.
Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang
lazim disebut sebagai Daftar pustaka atau bibliografi atau keputusan dengan
fungsi sebagai berikut :
1.
Membantu
pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis.
2.
Memberikan
petunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenali tulisan
yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang berkaitan.
3.
Membantu
pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya.
4.
Sebagai bentuk
ketebukaan dan kejujuran penuis mengenai
sumber-sumber yang dipergunakannya.
Ada beberapa variasi penulisan Daftar Pustaka.Varisai ini terjadi
akibat pola-pola penulisan yang dikembangkan oleh selingkung bidang, misalnya
format MLA (the Modern Laguange Association) dan format APA (American
Psycologycal Association). Namun demikian, unsur-unsur yang harus ada dalam
sebuah daftar putsaka pada dasarnya sama. Ada beberapa unsur-unsur dalam Daftar
Pusaka sebagai berikut :
(1)
Nama penulis,
(2)
Tahun terbitan
sumber yang bersangkutan,
(3)
Judul sumber
yang dipakai sebagai referensi, dan
(4)
Data publikasi
(nama tempat terbit, nama penerbit).
Dalam
menyusun Daftar Pusaka, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
(1)
Baris pertama
dimulai pada puas (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai
dengan 3-5 ketukan ke dalam,
(2)
Jarak
antarbaris 1 spasi
(3)
Jarak antarsumber
1,5 atau 1 spasi,
(4)
Diurut berdasarkan
abjad huruf pertama nama keluarga penulis (bergantung pada gaya selingkung
bidang).
Untuk nama penulis, penulisannya dalam daftar pustaka berbeda
dengan penulisan catatan kaki. Pada catatan kaki, nama penulis tidak perlu
dibalik tetapi Daftar Pustaka dibalik, yakni dengan mendahulukan nama belakang
karena dianggap sebagai nama keluarga dan dibatasi oleh koma untuk kata
selanjutnya yang dianggap sebagai nama diri seperti contoh beriku:
Format
MLA
Caine,
Donald B. Batas nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia, 2005.
Gennep,
Arnold Van. The Ritus of passage. Chicago: Chicago University Press,
1992.
Oemarjati,
Boen S. “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai Kembara
Bahasa dan Budaya” (ed. Riris K. Toha Sarumpaet). Jakarta: UI Press.
Format
APA
Caine,
Donald B. (2005).Batas Nalar. Jakarta: Keputusan Populer Gramedia.
Gennep,
Arnold Van. (1992) The Ritus of
passage. Chicago: Chicago University Press.
Oemarjati,
Boen S. (2012) “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai
Kembara Bahasa dan Budaya” (ed. Riris K. Toha Sarumpaet). Jakarta: UI
Press.
Apabila pengarang dalam sumber lebih dari satu orang, maka nama
penulis pertama saja yanag dibalik sedangkan nama pengarang kedua tidak.
Apabila penulisan pertama cukup ditulis kata ‘dkk’ yang artinya ‘dan
kawan-kawan’ yang dalam istilah Latin adalah et.al.
Contoh:
Dua
penulis:
Gustianti,
Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012: Kiamat Tak Jadi Datang.
Jakarta: CV Tiga Pena Mandiri.
Tiga
penulis:
Gustianti,
Rina, Syahrial, dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012 : Kiamat Tak Jadi Datang.
Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
Empat
Penulis:
Gustianti,
Rina, dkk. (2005). 2012: Kiamat Tak Jadi Datang. Jakarta: CV. Tiga Pena
Mandiri.
Comments
Post a Comment